Kamis, 31 Januari 2013

PKS Sulit Berkelit dari Tuduhan KPK


JAKARTA - Badai yang menghantam Partai Keadilan Sejahtera (PKS) usai ditahannya Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq terkait kasus korupsi impor daging sapi, sepertinya sulit untuk dihindari.

Pengamat politik Universitas Indonesia, Ari Junaedi melihat serangkaian manuver terkini yang dikeluarkan elit-elit PKS dalam menyikapi penahanan Luthfi Hasan Ishaaq sudah bisa terbaca dan "lagu lama" dalam perlawanan kader-kader partai jika partainya mengalami musibah.

"Seharusnya segenap kader partai melakukan introspeksi jika partainya mengalami sangkaan apalagi penahanan pucuk pimpinan. Saya khawatir rasa apatisme masyarakat akan semakin bertambah terhadap parpol yang selalu membenarkan perbuatan kadernya walau publik membacanya bersalah. Apalagi ini yang menetapkan sebagai tersangka adalah KPK," kata Ari kepada Okezone, Jumat (1/2/2013).

Kata dia, publik hendaknya ikut didewasakan dalam berpolitik oleh elit-elit parpol, termasuk PKS. Sebaiknya semuanya mensikapi dengan wajar. Bukan lagi dengan melemparkan tuduhan yang mengingkari kenyataan.

“Justru yang harus dibuka secara transparan ke publik apakah kebijakan impor daging sapi ini merugikan rakyat atau tidak? Bukankah tempo hari kita semua mengalami kenaikan harga daging yang gila-gilaan, sampai-sampai tukang bakso tidak sanggup berjualan. Petani sapi lokal pun kan juga dirugikan akibat kebijakan impor daging sapi. Ini yang harus diterangkan ke publik," tandasnya.